Persit Berikan Sosialisasi Pada Sasaran Non Fisik TMMD Sengkuyung Tahap III

Persit Berikan Sosialisasi Pada Sasaran Non Fisik TMMD Sengkuyung Tahap III

Thursday, August 1, 2024

Banyumas - Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVI Dim 0701 Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro menggelar sosialisasi dalam kegiatan non fisik TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2024 Kodim 0701/ Bertempat di Aula Balai Desa Suro Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Kamis (01/08/2024).


Turut hadir dalam kegiatan Kapten Arm Warih Wiono (Danramil 08/Kalibagor), Ny. Meisya Warih Wiono (Ketua Persit KCK Ranting IX Koramil 08/ Kalibagor), Ny. Tri Susanti Warsito S.Pd (Anggota Persit KCK Ranting IX Koramil 08/Kalibagor), Dr. Ir. Rahayu Widiyanti, S.E., S.H., S.Pd., M.P.(Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas), Sihandayani, SH Pranata (Humas Dinas Kominfo Kab.Banyumas), Peltu Musriman (Bati Tuud Koramil 08/Kalibagor), Serka Juwarno (Babinsa Desa Suro), Bripka Dian Prihasto, S.Kom (Bhabinkamtibmas Desa Suro), Wasdi (Kades Desa Suro), Ketua PKK Desa Suro Beserta Anggota dan para peserta sosialisasi.

Sejumlah 50 ibu-ibu dari Pengurus PKK Kecamatan Kalibagor mengikuti sosialisasi yang dibawakan langsung oleh Ny. Tri Susanti Warsito, S.Pd (Anggota Persit KCK Ranting IX Koramil 08/ Kalibagor) tentang materi yang dibawakan yaitu Lima Bahasa Cinta Kepada Anak. 

Sosialisasi ini mendapat antusias yang tinggi dari ibu-ibu. Pada kesempatan itu  Ny. Tri Susanti Warsito, S.Pd (Anggota Persit KCK Ranting IX Koramil 08/ Kalibagor) dalam sosialisasi tersebut menyampaikan bahasa cinta tak hanya dimiliki oleh sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Hal tersebut juga bisa dimiliki oleh anak, yang biasanya dilakukan untuk menunjukkan rasa cinta kepada kedua orangtuanya.

Sebagai orangtua, mengetahui bahasa cinta anak dapat membantu memahami cara menyikapi kondisi-kondisi yang dialami si kecil, misalnya kala menangis, atau ketika hendak memberikan hadiah atas pencapaiannya. Mengetahui bahasa kasih anak dapat membuat orangtua lebih mampu memberikan kasih sayang kepada buah hatinya.

“Memahami bahasa kasih anak dapat mempermudah orangtua dalam mengatasi rasa frustasi yang biasanya dialami saat mengasuh. Karena, kita sudah mengetahui apa yang saat ini sedang dibutuhkan oleh anak,” ucapnya.

Jika anak tidak mendapatkan bahasa kasih yang tepat dari orangtuanya, hal itu dapat membuatnya merasa kurang diperhatikan. Kondisi seperti ini bisa meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan penurunan percaya diri pada anak.

Anak-anak mengekspresikan dan menerima cinta dalam 5 cara yang berbeda. Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui semuanya agar dapat mengetahui bahasa cinta anak dengan memperhatikan hal-hal tersebut, mana yang membuat anak menunjukkan perasaan senangnya mana yang anak gunakan.


Dalam sosialisasinya Ny. Tri Susanti Warsito, S.Pd juga menjelaskan tentang 5 bahasa cinta dan bagaimana cara orangtua menerapkannya kepada anak salah satunya Bahasa Cinta Melalui Kata, Bahasa Cinta Melalui Tindakan, Bahasa Cinta Melalui Sentuhan fisik, Waktu Berkualitas dan Hadiah.

Kami berharap dengan adanya pengetahuan ini dapat memberikan manfaat bagi orang tua dalam memahami anak mereka sehingga bisa menjadi orang tua yang lebih baik. Apalagi bagi anak-anak yang belum dapat mengutarakan apa yang ia rasakan, pungkasnya. (Str).